KOTA
LAMA SURABAYA
Salah satu peninggalan dari pendudukan Belanda di masa
lalu adalah adanya kota lama di beberapa kota besar. Kota Lama Surabaya termasuk
salah satu kawasan yang dulunya menjadi tempat tinggal warga asing. khususnya
Belanda. Sejak 2023, pemerintah Kota Surabaya telah melakukan revitalisasi
terhadap kawasan Kota Lama. Saat ini, Kota Lama telah bersolek dan bersiap
menyambut hadirnya wisatawan.
Sebagai kota pelabuhan,
Surabaya di masa lalu menjadi melting pot beragam suku bangsa. Di kota
ini juga ada kawasan Kota Lama yang dulunya menjadi tempat tinggal orang
Belanda dan juga bangsa-bangsa asing lainnya, seperti Jepang, Tiongkok, dan
Arab. Sempat terbengkalai dan dibiarkan begitu saja, kini kawasan Kota Lama
Surabaya telah direvitalisasi. Kota Lama digadang-gadang menjadi destinasi wisata
unggulan di Surabaya.
Pesona utama yang
dimiliki oleh Kota Lama adalah deretan bangunan bersejarah yang masih
mempertahankan arsitektur lawas. Bangunan bersejarah dinilai menjadi saksi bisu
dalam kisah perjuangan arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan
Negara Indonesia.
Sebagai kota pelabuhan,
Surabaya di masa lalu menjadi melting pot beragam suku bangsa. Di kota
ini juga ada kawasan Kota Lama yang dulunya menjadi tempat tinggal orang
Belanda dan juga bangsa-bangsa asing lainnya, seperti Jepang, Tiongkok, dan
Arab.
Sempat terbengkalai dan
dibiarkan begitu saja, kini kawasan Kota Lama Surabaya telah direvitalisasi.
Kota Lama digadang-gadang menjadi destinasi wisata unggulan di Surabaya. Pesona
utama yang dimiliki oleh Kota Lama adalah deretan bangunan bersejarah yang
masih mempertahankan arsitektur lawas. Bangunan bersejarah dinilai menjadi
saksi bisu dalam kisah perjuangan arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan
kemerdekaan Negara Indonesia.
Grand Launching Kota Lama
berlangsung semarak, masyarakat se-Kota Surabaya tumpah ruah di Zona Eropa,
Plaza Outdoor Internatio Building, Rabu (3/6/2024) malam. Pemerintah Kota
(Pemkot) Surabaya menyuguhkan berbagai pertunjukan menarik, mulai dari video mapping
show, orchestra, teatrikal, hingga drum corps.
Pada kesempatan ini, Wali
Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Wakil Wali Kota Surabaya Armuji turut serta
meresmikan Kota Lama. Tak hanya itu, juga hadir jajaran Pimpinan DPRD Kota
Surabaya, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya, Koso Nippon,
hingga stakeholder.
Wali Kota Eri Cahyadi
mengapresiasi seluruh masyarakat Kota Surabaya yang hadir dalam Grand Launching
Kota Lama di malam ini. Menurutnya, seluruh masyarakat yang hadir kali ini
lebih banyak daripada soft launching Kota Lama Surabaya pekan lalu.
Kota Lama Surabaya
memiliki tempat paling ikonik yang menjadi saksi bisu pecahnya pertempuran 10
November 1945. Salah satu tempat tersebut adalah Jembatan Merah, di mana Jenderal A.W.S Mallaby tewas.
Fasilitas
Kota Lama
Megahnya gedung-gedung
berarsitektur khas barat dengan nuansa Eropa menjadi daya tarik tersendiri
objek wisata ini. Bangunan tersebut turut menjadi saksi bisu atas perjuangan
dalam melawan tentara sekutu.
Kota Lama Surabaya sendiri terbagi menjadi empat zona, yaitu Zona Eropa,
Pecinan, Melayu, dan Arab. Ini menjadikan Kota Lama Surabaya menjadi area Kota
Tua paling luas di Indonesia. Pemkot Surabaya telah menyiapkan fasilitas berupa
jeep tour dan sepeda kuno untuk berkeliling area yang dipadati bangunan ikonik
khas tempo dulu itu. Dengan begitu, wisatawan tidak akan merasa kelelahan. Sepeda
kuno yang disediakan bekerja sama dengan Komunitas Tua Indonesia. Pengunjung
bisa menyewanya dengan harga Rp 20.000 per jam pada Senin sampai Minggu pukul
15.00-20.00 WIB.
Sementara itu, wisatawan yang berniat menjelajahi kota lama dengan jeep tour
diwajibkan melakukan registrasi terlebih dahulu. Proses pendaftaran dilakukan
dengan sistem berebut siapa cepat dia dapat secara online melalui tautan
bit.ly/HeritageJeepTour. Rute jeep tour dimulai dari Taman Sejarah yang
dilanjutkan menuju Gedung Internatio, Gedung Telkom, De Javasche Bank, Gedung
Cerutu, Pabrik Sirup Siropen, Gedung Maybank, Pos Block Surabaya, Gereja
Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Gedung PTPN, dan kembali lagi ke Taman
Sejarah.
Setiap pengunjung yang mau mencobanya perlu merogoh kocek Rp 35.000 agar bisa
berkeliling dengan jip. Meski begitu, layanan ini hanya dibuka hari Sabtu dan
Minggu pukul 08.00-11.00 WIB dan 15.30-19.30 WIB.
DAFTAR PUSTAKA
https://news.detik.com/kolom/d-7435742/bernostalgia-di-kota-lama-surabaya
https://www.youtube.com/watch?v=jchEBYwEhHg
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk/article/view/630/html
Komentar
Posting Komentar